Puisi #2
- Fiinaa Farras Shiddiq
- Aug 18, 2017
- 2 min read
"Rindu" Ku rindu Saat kau menatapku penuh cinta Saat kau memperlakukanku dengan kasih Saat kau mengutamakanku setelah Sang Pencipta Namun sayang Kini semua telah sirna Sang waktu seolah ingin mengujiku Menguji seberapa besar cintaku padamu Menguji seberapa dalam rinduku akan kehadiranmu Menguji seberapa tangguh aku melewati semua ini Kini Hanya kepadaMu ku sampaikan perasaan rinduku Perasaan rindu yang telah bertumpah ruah akan sosok dirimu Kau yang selalu dapat membuatku tersenyum saat yang lain menatapku penuh benci Kau yang selalu dapat membuatku tertawa saat ku pikir hidup bahagia tak lagi dapat ku rasakan Semoga kisah kita tak hanya sampai disini Semoga aku dan kau kelak dapat bertemu Tuk menguatkan kembali perasaan yang telah lama hilang Hingga akhirnya kan terpatri cinta sejati antara kita Selamanya
"Apa kabar?" Hai Lama tak bersua Apa kabar dirimu? Sedang apa saat ini? Bagaimana kabar kedua orang tuamu? Bagaimana kabar kakak dan adikmu? Ku berharap mereka dalam keadaan sehat Begitu pun doaku untuk dirimu Sudah lama aku tak mendengar suara indahmu yang mampu membuatku tak tidur semalam penuh Sudah lama aku tak membaca rayuanmu yang berhasil membuatku terbang hingga ke langit ketujuh Sudah lama aku tak menginjakkan kaki di rumahmu yang penuh dengan canda tawa khas keluargamu Sudah lama aku tak bersandar di punggungmu yang sangat nyaman saat kau begitu lihai mengendarai sepeda motor kesayanganmu Sudah lama kita tak berteduh bersama saat tiba-tiba hujan mengguyur dan kau menautkan kedua tanganku kemudian meniupnya agar aku tak kedinginan Sudah lama aku tak melihat pemandangan dimana tangan kananmu memegang stir mobil, sementara tangan kirimu selalu memegang tanganku dan terkadang mengecupnya sambil menikmati ruwetnya kemacetan ibukota Kini ku hanya bisa mengetahuimu melalui apa yang kau potret dan kau rekam di berbagai akun media sosialmu Ku lihat kau semakin sibuk Bahkan sangat sibuk Entah itu dengan studimu Juga dengan organisasimu Tapi ku merasa bangga Setidaknya kau menyibukkan dirimu untuk kebaikan bukan? Ku harap begitu Meski ku tahu Apa yang kau potret dan kau rekam itu hanya berlangsung beberapa detik Sedangkan aku dahulu bisa sepuasnya menghabiskan waktu sehari penuh dengan dirimu Tidakkah kau rindu akan masa-masa itu? Jika iya, terimakasih Ku senang kau masih mengingatku Meskipun hanya sesaat Itu lebih dari cukup bagiku Namun jika tidak, tak apa Ku sadar, mungkin kehadiranku tak begitu bermakna dalam hidupmu Jika suatu saat kita bertemu kembali Ku ingin masih ada secercah harapan Untuk kita kembali bersama Lalu melanjutkan kisah yang sempat usai Dan menggapai mimpi yang dulu telah kita tulis bersama Namun jika Dia tidak mengizinkan Ku kan terus berdoa dan berharap Agar kita kelak kan menemukan kebahagiaan kita masing-masing Kini, izinkanlah aku untuk mengenang kisah ini sendiri Sekali lagi, terima kasih Terima kasih untuk kenangan indah yang telah kita ukir bersama Terima kasih untuk warna-warni yang telah kau berikan dalam hidupku Terima kasih pernah membuatku menjadi yang satu-satunya Terima kasih atas semuanya
Recent Posts
See AllWe would all live life better if we had hands to hold rather than keys to click. –Allison Graham (How Social Media Makes Us Unsocial) ...
Terkadang memang kita hanya perlu melihat lebih dekat untuk bisa menyadari bahwa orang yang kita butuhkan sebenarnya ada di samping kita....
"Terima kasih" Terima kasih untuk berbagai cara agar aku kembali jatuh cinta pada tempat ini Terima kasih untuk berbagai cara agar aku...
Comments